HAK
DAN KEWAJIBAN INSINYUR
LM.
FARID MUHARAM
16-630-087
HAK DAN KEWAJIBAN INSINYUR
16-630-087
HAK DAN KEWAJIBAN INSINYUR
Ada banyak hak dan tanggung jawab yang harus dilatih para insinyur dalam karir profesionalnya. Seringkali, hak dan tanggung jawab ini bertumpang tindih. Kode etik organisasi profesional insinyur profesional menguraikan tanggung jawab kita sebagai insinyur, kadang-kadang dengan sangat mendetail.
Dalam kasus BART, insinyur mempunyai tugas untuk melindungi kepentingan umum, dengan mengungkapkan rahasia perusahaan tempat ia bekerja jika perlu, ketika ia menyadari sesuatu yang salah sedang terjadi, dalam perusahaannya. Insinyur mempunyai hak untuk melakukan hal ini jika pihak yang memperkerjakannya merasa hal itu buruk bagi perusahaannya.
TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL
1. Informasi Pribadi dan Rahasia
Karakteristik sebuah profesi adalah persyaratan bahwa profesional harus menjaga informasi tertentu tentang rahasia atau kepentingan klien. Beberapa informasi enjiniring harus dijaga kerahasiaannya sebab kebanyakan informasi tentang bagaimana suatu bisnis dijalankan, produk dan pemasoknya, langsung mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar.
Tipe informasi yang harus dijaga kerahasiaannya sangat jelas, termasuk hasil dan data pengujian, informasi tentang produk masa depan yang belum diluncurkan, dan rancangan atau formula produk. Informasi lain yang perlu dirahasiakan tidak sejelas itu, termasuk informasi bisnis seperti jumlah karyawan yang mengerjakan suatu proyek, identitas pemasok, strategi pemasaran, biaya produksi,dan pencapaian produksi. Seringkali, komunikasi internal perusahaan dianggap “rahasia”. Sedangkan insinyur yang bekerja untuk pemerintah memiliki kewajiban yang jauh lebih berat dalam menjaga kerahasiaan dan memerlukan ijin keamanan yang dikeluarkan pemerintah melalui investigasi oleh agen keamanan pemerintah sebelum diperbolehkan bekerja.
Seharusnya, seorang insinyur diwajibkan untuk tetap merahasiakan informasi, bahkan setelah pindah ke perusahaan barudi bidang sama. Walaupun di dalam prakteknya, hal ini sulit dilakukan karena seorang insinyur membawa semua pengetahuan yang mungkin dianggap rahasia oleh perusahaan terdahulu. Pengadilan sudah mempertimbangkan isu ini dan telah berusaha mencari keseimbangan antara kepentingan dan hak dari individu dan perusahaan saling bersaing. Perusahaan berhak merahasiakan informasinya dari pesaing-pesaingnya. Beban untuk menjamin kedua kepentingan yang bersaing ini diakui dan dipertahankan terletak di pundak para insinyur.
2. Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan timbul ketika sebuah keinginan, jika diikuti, dapat membuat seorang profesional tidak memenuhi salah satu kewajibannya (Martin dan Schinzinger, 2000).
Menurut Harris, Pritchard, dan Rabbins, ada 3 jenis konflik kepentingan:
Ø konflik kepentigan aktual yang mengkompromikan penilaian enjiniring dan objektif.
Ø konflik kepentingan potensial yang mudah berubah menjadi konflik kepentingan aktual.
Ø konflik kepentingan yang muncul karena suatu situasi, di mana bila insinyur dibayar berdasarkan persentase biaya desain.
Cara yang baik untuk menghindari konflik kepentingan yaitu dengan mengikuti petunjuk kebijakan perusahaan. Jika tidak ada, kebijakan seperti ini, maka, dapat dilakukan dengan meminta pendapat dari asisten atau manajer. Jika kedua pilihan ini tidak ada, maka tindakan terbaiknya yaitu dengan mempelajari motif dan menggunakan teknik penyelesaian etika. Akhirnya, kita dapat melihat pernyataan-pernyataan dalam kode etik profesional yang semuanya malarang konflik kepentingan.
3. Etika Lingkungan
Insinyur bertanggung jawab atas terciptanya teknologi yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan insinyur juga harus berusaha menemukan solusi terhadap masalah yang ditimbulkan oleh teknologi modern. Pergerakan perlindungan lingkungan membangkitkan kesadaran di antara para insinyur bahwa mereka mempunyai tugas untuk menggunakan pengetahuan dan keahlian mereka untuk membantu melindungi lingkungan.
Hal yang mendasar dalam membicarakan isu-isu etika dalam teori lingkungan adalah suatu kesimpulan tentang status moral lingkungan. Salah satu cara untu mengeksplorasi status moral lingkungan adalah mencoba menjawab beberapa pernyataan tentang tempat manusia dalam lingkungan kita. Salah satu bentuknya status moral lingkungan yaitu pandangan yang menyatakan bahwa manusia hanyalah salah satu komponen lingkungan dan semua komponen memliki status moral yang sama. Oleh karena itu, tugas terpenting yang harus dilakukan semua orang adalah melakukan apapun yang diperlukan untuk mempertahankan biosfer yang sehat demi kepentingannya sendiri.
Tanpa memperhatikan tujuan, terdapat berbagai pendekatan yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah lingkungan. Pendekatan-pendekatan ini meniru pendekatan yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah lingkungan.
Pendekatan pertama kadang-kadang disebut sebagai pendekatan tak sadar biaya (Martin dan Schinzinger, 2000),di mana biaya tidak diperhitungkan, tetapi lingkungan harus dibuat sebersih mungkin dan degradasi lingkungan dalam tingkat apapun tidak diterima. Pendekatan ini sulit dilakukan,terutama dalam masyarakat urban modern.
Pendekatan kedua didasarkan pada analisis biaya-manfaat, yang diturunkan dari utilitarianisme, di mana masalah dianalisis menyangkut masalah yag didapat dari pengurangan polusi-peningkatan kesehatan manusia. Biaya dan dan manfaat ditimbang untuk menentukan kombinasi optimum. Tujuan pendekatan ini adalah untuk mencapai keseimbangan manfaat polusi secara ekonomi dengan kesehatan atau pertimbangan lingkungan.
Terdapat beberapa masalah yang berhubungan dengan pendekatan biaya-manfaat yakni asumsi implisit dalam analisis biaya-manfaat, sulit untuk menilai biaya dan manfaat secara akurat, dan tidak benar-benar memperhitungkan siapa yang mengeluarkan biaya dan siapa yang menerima manfaat.
Kode etik profesional memberi tahu kita untuk mengutamakan keselamatan masyarakat dan lingkungan.jadi, jelas bahwa insinyur mempunyai tanggung jawab untuk menjamin bahwa pekerjaan mereka sebisa mungkin dilakukan dengan cara yang paling aman bagi lingkungan.
Sebagai profesional, insinyur mempunyai hak untuk mengungkapkan pendapat mereka tentang isu-isu moral seperti isu lingkungan. Seorang insinyur tidak boleh dipakasa perusahaannya untuk mengerjakan proyek yang menurutnya mempunyai masalah etika, termasuk yang berdampak buruk pada lingkungan.
Prinsip dasar kode etik enjiniring profesional menyatakan bahwa seorang insinyur tidak boleh membuat keputusan dalam bidang yang bukan merupakan keahliannya. Insinyur seharusnya meminta nasehat dari orang lain yang memiliki pengetahuan untuk mambantu menganalisis dan memahami konsekuensi lingkungan dari suatu proyek yang mungkin terjadi.
C. ETIKA KOMPUTER
Komputer dengan cepat menjadi peralatan dalam enjiniring. Komputer membawa manfaat bagi masyarakat,tetapi kadang ada juga cara di mana komputer disalahgunakan sehingga menimbulkan masalah etika yang serius.
Ada 3 kategori yang jelas dari masalah etika komputer: kategori di mana komputer menjadi alat untuk tindakan yang tidak etis, kategori di mana komputer menjadi objek tindakan dan masalah-masalah yang berhubungan dengan sifat otonom komputer (Marti dan kategori untuk schinzinger, 2000)
1. Komputer Sebagai Alat Perilaku Tidak Etis
Pembicaraan tentang etika komputer akan dimulai dengan pembicaraan tentang cara-cara di mana komputer sebagai alat perilaku tidak etis. Misalnya, komputer dapat digunakan untuk mencuri uang di bank dengan lebih efisien. Komputer dapat digunakan untuk merampok bank dengan cara yang lebih mudah dan lebih sulit diacak.
Perampokan melalui komputer tidak melibatkan emosi pelaku dan mempermudah kriminal dalam mencuri dari banyak sekali orang. Sayangnya, teknologi untuk mendeteksi dan mencegah tipe kejahatan seperti ini jauh tertinggal di belakang dan orang yang berusaha membatasi kejahatan komputer selalu memainkan peranan sebagai sang pengajar.
Daerah instrumental lain dari masalah etika komputer melibatkan privasi. Komputer membuat privasi menjadi lebih sulit dilindngi, karena sejumlah besar data tentang perusahaan disimpan dalam komputer di mana banyak orang dapat mengaksesnya.
2. Komputer Sebagai Objek Tindakan Tidak Etis
Ketika komputer menjadi objek tindakan yang tidak etis, maka hal ini disebut “pembobolan (hacking)”. Hacking terjadi dalam berbagai bentuk: memperoleh akses tanpa ijin terhadap database, memasukkan informasi yang salah ke dalam database atau mengubah informasi yang ada dan menyebarkan virus melalui internet.
Pembobolan komputer merupakan masalah komputer karena mengakses informasi pribadi adalah pelanggaran terhadap hak privasi seseorang atau perusahaan, bahkan meski pelaku pembobolan itu menyimpan informasi yang didapatnya untuk dirinya sendiri.
3. Komputer Otonom
Otonomi mengacu pada kemampuan untuk membuat keputusan tanpa intervensi manusia. Kemampuan otonom komputer diperlukan pada beberapa aplikasi-aplikasi karena pada interval tertentu dapat memperoleh manfaat tertentu.
Namun aplikasi komputer otonom lainnya tidak begitu disukai. Karena komputer hanya mengikuti program yang ada dan tidak mampu mengaplikasikan programnya pada semua situasi sehingga mengakibatkan kehancuran besar bahkan kehilangan nyawa.
Sehingga meskipun komputer otonom dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam benyak bidang, namun diperlukan kendali manusia untuk mencegah terjadinya bencana.
4. Kode Etik Komputer
Untuk membantu pengambilan keputusan, maka dikembangkan kode etik untuk penggunaan komputer yang menjadi petunjuk pemakaian sumber daya komputer secara etis, tetapi tidak boleh digunakan sebagai pengganti untuk pemikiran dan penilaian moral.
D. HAK-HAK PROFESIONAL
Insinyur
juga mempunyai hak berjalan seiring dengan tanggung jawabnya. Ada hak-hak
individual yang tidak memperhatikan status profesional, termasuk hak privasi,
hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan di luar pekerjaan, hak untuk secara
rasional mengajukan keberatan atas kebijakan perusahaan tanpa merasa takut akan
hukuman, dan hak untuk melakukan protes.
Hak
insinyur yang paling mendasar adalah hak keadaran moral profesional (Martin dan
Schinzinger, 2000). Hak ini mencakup hak untuk melakukan penilaian ini dengan
cara beretika. Hak kesadaran moral profesional bisa memilikibanyak aspek. Aspek
ini mungkin disebut sebagai “Hak Penolakan Berdasarkan Moral” (Martin dan
Schinzinger, 2000). Hak ini merupakan hak untuk menolak untuk terlibat dalam
perilaku tidak etis.
Insinyur dan
Industri Pertahanan Keamanan (Hankam)
Salah satu perysahaan yang paling banyak
memperkerjakan insinyur di seluruh dunia adalah industri hankam. Karena pada
dasarnya, senjata dirancang untuk satu tujuan- untuk membunuh manusia-penting
untuk melihat pekerjaan ini dalam konteks enjiniring dan hak insinyur.
Seorang
insinyur dapat memilihuntuk bekerja atau tidak bekerja dalam industri yang
berhubungan dengan pertahanan keamanan secara etis membuktikan dirinya dalam
kedua posisi tersebut. Di satu pihak, banyak profesional enjiniring yang
rasional merasa bahwa secara etika, mereka tidak dapat merancang sesuatu yang
pada akhirnya akan digunakan untuk membunuh manusia walaupun mereka tidak
terlibat secara langsung dalam penggunaan senjata tersebut. Sedangkan di lain
pihak, insinyur memiliki tanggung jawab moral yang sama merasa jenis pekerjaan
ini dapat diterma secara etika karena mereka beralasan bahwa mempertahankan
negara adalah salah satu fungsi resmi pemerintah merupakan ehormatan bagi
insinyur yang berkontribusi di dalamnya.
Mengingat
isu-isu di sekitar pekerjaan ini, maka kita dapat menyelesaikan masalah ini
dengan mempertanyakan apakah pekerjaan kita dapat menigkatkan karir atau hanya
pekerjaan sementara saja. Namun, pada akhirnya bergantung dari penilaian dan
perasaan pribadi masing-masing karena mngingat implikasinya bagi nyawa manusia.
E. TINDAKAN MENGUNGKAP RAHASIA
PERUSAHAAN (WHISTLEBLOWING)
Ada peningkatan perhatian yang diberikan pada pengungkap rahasia
perusahaan selama 30 tahun terakhir baik di dalam pemerintahan maupun industri
swasta di mana terjadi tindakan yang dilakukan karyawan untuk menginformasikan
kepada publik atau manajemen yang lebih tinggi tentang perilaku tidak etisatau
ilegal yang dilakukan perusahaan atau atasannya.
Menurut kode etik enjiniring bidang enjiniring profesioanal, insinyur
mempunyai kewajiban untuk melindungi kesehatan dan keselamatan umum.
Jadi, seorang insinyur didorong unuk mengungkap tindakan atau proyek yang
membahayakan nilai-nilai itu. Insinyur juga mempunyai hak profesional untuk
mengungkap kesalahan dalam organisasi mereka dan mengharapkan dapat mengambil
tindakan yang tepat.
1. Jenis-Jenis Tindakan
Mengungkap Rahasia Perusahaan
Terdapat dua jenis tindakan pengungkapan rahasia yakni pengungkapan rahasia
eksternal dan internal. Tindakan pengungkapan rahasia perusahaan internal
terjadi ketika seseorangkaryawan pergi menenmui kepala atasan langsungnya untuk
melaporkan masalah ke tingkat manajemen yang lebih tinggi.
Sedangkan
tindakan pengungkapan rahasia eksternal terjadi ketika karyawan pergi ke luar
perusahaan dan melaporkan kesalahan perusahaannya pada surat kabar atau
otoritas penegak hukum.
Ada pula perbedaan antara tindakan pengungkapan rahasia
perusahaan yang diketahui siapa pelakunya dan yang anonim. Pengungkpan anonim
terjadi ketika sang pengungkap menolak menyebutkan namanya ketika mmbuat
tuduhan. Tuduhan ini mungkin berbentuk memo tanpa nama yang diberikan kepada
tingkat manajemen yang lebih tinggi atao telepon oleh seseorang yang tidak
menyebutkan namanya kepada polisi.
Pengungkapan
rahasia perusahaan bisa dianggap angat buruk dari sudut pandang perusahaan
karena tindakan ini dapat menyebabkan ketidakpercayaan, ketidaharmonisan, dan
ketidakstabilan bagi karyawan yang seharusnya bekerja sama.
2. Kapan Tindakan Mengungkap
Rahasia Perusahaan Harus Dilakukan
Ada 4 kondisi di mana tindakan
pengungkapan rahasia perusahaan harus dilakukan (Harris, Pritchard, dan Rabins,
2000) :
1)
kebutuhan, harus ada bahaya jelas dan penting yang dapat
dihindari dengan tindakan ini.
2)
kejelasan, sang pengungkap harus berada dalam posisi yang
sangat jelas untuk melaporkan masalah ini.
3)
kemampuan, sang pengungkap harus memiliki kesempatan sukses yang
cukup besar dalam menghentikan suatu kegiatan berbahaya.
4)
sumber terakhir, tindakan pengungkapan kesalahan hanya harus
dilakukan bila tidak ada orang lain yang lebih mampu atau jelas untuk melakukan
tindakan ini dan jika merasa semua tindakan lain telah ditempuh atau ditutup.
Kita
hanya wajib mengungkap rahasia perusahaan jika ada bahaya besar yang dapat
membahayakan seseorang jika suatu kegiatan terus berlangsung dan keempat
kondisi di atas terpenuhi.
3. Mencegah Terjadinya Tindakan
Mengungkap Rahasia Perusahaan
Tindakan pengungkapan rahasia dapat berdampak buruk bila dipandang dari sudut
perusahaan karena citra organisasi barada dalam bahaya dan berdampak negatif
pada prospek perusahaan di masa yang akan datang.
pendekatan perusahaan yang umum dilakukan untuk menghadang tindakan
pengungkapan rahasia perusahaan dan publisitas buruk yang dihasilkannya adalah
memecat sang pengungkap dan mengintimidasi karyawan yang lain yang tampaknya
akan berbuat sama.
Ada empat cara untuk menyelesaikan masalah tindakan pengungkapan
kesalahan di dalam perusahaan.
Ø
Pertama, harus ada budaya etika yang kuat di dalam perusahaan. Budaya ini
harus meliputi komitmen yang jelas terhadap perilaku etis, yang dimulai
pada tingkat manajemen tertinggi,training etika bagi seluruh karyawan pun
dijadikan kewajiban. Semua manajer harus menetapkan irama untuk prilaku etika
para karyawannya.
Ø
Kedua, harus ada gais komunikasi yang jelas di dalam perusahaan.
Keterbukaan ini memberikan jalur yang jelas bagi karyawan yang merasa harus ada
sesuatu yang harus diperbaiki untuk mengungkapkan kekhawatirannya.
Ø
Ketiga, semua karyawan harus mempunyai akses yang berarti terhadap
manajer tingkat atas, kepada siapa mereka harus mengungkapkan kekhawatirannya.
Sebaliknya karyawan yang berani mengungkapkan kekhawatirannya harus dihargai
karena komitmen mereka untuk mendorong perilaku etis perusahaan.
Ø
Keempat, harus ada kemauan dari pihak untuk mengakui kesalahan,
mengumumkannya jika perlu. Perilaku ini akan menjadi contoh bagi perilaku etis
karyawan lainnya.
APLIKASI
KASUS-KASUS
Ø
Kasus BART
Ø
Kasus Rem A7-D Goodrich
Ø
Kasus kota Albuquerque vs. Pengairan Isleta Puebio
Ø
Kevin Mitnick dan pembobolan komputer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar