KONSEP DAN
ANALISA FILSAFAT DAN ETIKA
LM. FARID MUHARAM
16 630 087
1.
Konsep
dan Analisa Filsafat
Filsafat
(dari bahasa Yunani φιλοσοφία, philosophia, secara harfiah bermakna
"pecinta kebijaksanaan" ) adalah kajianmasalah umum dan mendasar
tentang persoalan seperti eksistensi, pengetahuan, nilai, akal, pikiran, dan
bahasa. Istilah ini kemungkinan pertama kali diungkapkan oleh Pythagoras (c.
570–495 SM). Metode yang digunakan dalam filsafat antara lain mengajukan
pertanyaan, diskusi kritikal, dialektik, dan presentasi sistematik.
Berikut Pertanyaan
filosofis klasik antara lain:
- Apakah memungkinkan untuk mengetahui segala
sesuatu dan membuktikanya?
- Apa yang paling nyata?
- Para filsuf juga mengajukan pertanyaan yang
lebih praktis dan konkret seperti:
- Apakah ada cara terbaik untuk hidup?
- Apakah lebih baik menjadi adil atau tidak adil
(jika seseorang bisa lolos begitu saja)
- Apakah manusia memiliki kehendak bebas?
Secara
historis, filsafat mencakup inti dari segala pengetahuan. Dari zaman
filsuf Yunani Kuno seperti Aristoteles hingga abad ke-19, filsafat alam
melingkupi astronomi, kedokteran, dan fisika.
Sebagai contoh, Prinsip
Matematika Filosofi Alam karya Newton pada tahun 1687 di kemudian hari
diklasifikasikan sebagi buku fisika. Pada abad ke-19, perkembangan riset
universitas modern mengantarkan filsafat akademik dan disiplin lain
terprofesionalisasi dan terspesialisasi. Pada era modern, beberapa investigasi
yang secara tradisional merupakan bagian dari filsafat telah menjadi disiplin
akademik yang terpisah, beberapa diantaranya psikologi, sosiologi, linguistik,
dan ekonomi.
Investigasi lain yang
terkait erat dengan seni, sains, politik, dan beberapa bidang lainnya tetap
menjadi bagian dari filsafat. Misalnya, apakah keindahan objektif atau
subjektif? Apakah ada banyak metode ilmiah ataukah hanya ada satu? Apakah
utopia politik merupakan mimpi yang penuh harapan atau hanya delusi yang
sia-sia? Sub-bidang utama filsafat akademik diantaranya metafisika (berkaitan
dengan sifat dasar realitas dan keberadaan), epistemologi (tentang
"asal-muasal dan bidang pengetahuan [serta] ... batas dan
keabsahannya" ), etika, estetika, filsafat politik, logika, filsafat ilmu,
dan sejarah filsafat barat.
Sejak abad ke-20, filsuf
profesional berkontribusi pada masyarakat terutama sebagai profesor, peneliti,
dan penulis. Namun, banyak dari mereka yang mempelajari filsafat dalam program
sarjana atau pascasarjana berkontribusi dalam bidang hukum, jurnalisme,
politik, agama, sains, bisnis dan berbagai kegiatan seni dan hiburan
2.
Konsep dan Analisa Etika
Etika (Yunani Kuno:
"ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah
sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafatyang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung
jawab.
Etika dimulai bila manusia
merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan
akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita
tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah
diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh
manusia.
Secara metodologis, tidak
setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan
sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah
etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah
laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga
tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika
melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
Sebagai cabang filsafat
yang membicarakan tingkah laku manusia, etika memberikan standar atau penilaian
terhadap perilaku tersebut. Oleh karena itu, etika terbagi menjadi empat
klasifikasi yaitu:
1. Etika
Deskriptif: Etika yang hanya menerangkan apa adanya tanpa memberikan penilaian
terhadap objek yang diamati
2. Etika
Normatif: Etika yang mengemukakan suatu penilaian mana yang baik dan buruk, dan
apa yang sebaiknya dilakukan oleh manusia.
3. Etika
Individual: Etika yang objeknya manusia sebagai individualis. Berkaitan dengan
makna dan tujuan hidp manusia
4. Etika
Sosial: Etika yang membicarakan tingkah laku manusia sebagai makhluk sosial dan
hubungan interaksinya dengan manusia lain. Baik dalam lingkup terkecil,
keluarga, hingga yang terbesar bernegara.
Klasifikasi diatas
menegaskan bahwa etika erat kaitannya dengan penilaian. Karena pada hakikatnya
etika membicarakan sifat manusia sehingga seseorang bisa dikatakan baik, bijak,
jahat, susila atau sebagainya. Secara khusus etika ada pada prinsip manusia
sebagai subjek sekaligus objek, bagaimana manusia berperilaku atas tujuan untuk
dirinya sendiri dan tujuan untuk kepentingan bersama.
Daftar Pustaka:
https://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar